Siklus SDM, Kunci Profesionalisme Bimbel AHE Raja Edukasi Dlanggu Mojokerto

Infomojokerto.id – Di era persaingan lembaga pendidikan non-formal yang semakin ketat, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penentu keberhasilan bimbingan belajar (bimbel). Hal inilah yang diterapkan oleh Bimbel AHE Raja Edukasi Dlanggu Mojokerto, yang menjadikan pengelolaan SDM sebagai pusat strategi pengembangan lembaga.

Fatya Nur Aini Aini Ulya Mutmainah Mahasiswa Akuntansi STIE Al-Anwar Mojokerto mengacu pada teori manajemen SDM Gary Dessler, terdapat enam siklus inti yang harus dijalankan: perencanaan, rekrutmen & seleksi, pelatihan & pengembangan, penilaian kinerja, kompensasi, serta pemeliharaan mutu. Menariknya, seluruh tahapan ini telah diimplementasikan secara sistematis oleh AHE Raja Edukasi.

Tahap pertama adalah perencanaan SDM, di mana jumlah pengajar ditentukan berdasarkan kebutuhan mata pelajaran dan target siswa. Dilanjutkan dengan rekrutmen dan seleksi, yang menekankan latar belakang akademik, pengalaman, dan kemampuan komunikasi calon pengajar. Seperti ditegaskan Mathis & Jackson, seleksi yang tepat akan menekan angka turnover sekaligus meningkatkan efektivitas lembaga.

Setelah itu, pengajar yang diterima dibekali dengan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan, seperti workshop metode pengajaran aktif, penggunaan media digital, hingga pendekatan student-centered. Pandangan Rivai bahwa pelatihan harus terus-menerus agar pengajar adaptif terhadap perubahan tampak relevan di sini.

Proses berikutnya adalah penilaian kinerja, yang dilakukan melalui evaluasi hasil belajar siswa dan observasi kelas. Pengajar yang menunjukkan kinerja optimal diberi kompensasi baik berupa penghargaan finansial maupun non-finansial. Langkah ini bukan hanya sebagai motivasi, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi tenaga pengajar.

Tahap terakhir, pemeliharaan mutu dan pengembangan karir, menjadi perhatian penting agar pengajar merasa dihargai dan memiliki ruang untuk berkembang. Dengan begitu, kualitas pengajaran tetap terjaga, kepuasan siswa meningkat, dan reputasi bimbel semakin kuat.

Apa yang dilakukan oleh AHE Raja Edukasi patut menjadi contoh bagi lembaga pendidikan non-formal lain. Di tengah perubahan zaman dan tuntutan siswa yang semakin kritis, pengelolaan SDM yang profesional adalah investasi jangka panjang. Bukan hanya soal menghasilkan lulusan yang cerdas, tetapi juga mencetak pengajar yang berkualitas, loyal, dan adaptif.

Jika siklus ini terus dijalankan dengan konsisten, AHE Raja Edukasi bukan hanya mampu bersaing, tetapi juga bisa menjadi role model bimbel modern di Mojokerto dan sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *