infomojokerto.id – Enam tahun telah berlalu sejak Code Vein pertama kali memperkenalkan dunia kelam para Revenant, manusia yang kehilangan sisi kemanusiaannya demi kekuatan darah. Kini, Bandai Namco kembali mengguncang jagat game action-RPG dengan sekuelnya yang sangat dinanti Code Vein II.
Pengumuman resminya datang pada ajang Summer Game Fest 2025, disambut sorak sorai para penggemar yang telah lama menantikan kelanjutan kisah pasca-apokaliptik tersebut. Game ini dijadwalkan rilis pada 30 Januari 2026 untuk PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan PC via Steam tanda bahwa dunia Revenant akan segera hidup kembali dalam generasi konsol baru.
Code Vein II kembali membawa pemain ke dunia di ambang kehancuran, di mana makhluk vampirik bernama Revenant berjuang untuk bertahan di antara reruntuhan peradaban manusia. Namun kini, ancaman baru muncul, Luna Rapacis, entitas misterius yang menyebabkan para Revenant kehilangan kendali dan berubah menjadi monster haus darah yang disebut Horrors.
Di tengah kekacauan itu, pemain berperan sebagai seorang Revenant Hunter, sosok yang bertugas memburu makhluk-makhluk yang telah jatuh ke dalam kegilaan. Namun perjalanan kali ini tidak dilakukan sendirian. Seorang gadis bernama Lou akan menjadi teman seperjalanan seorang Revenant muda dengan kemampuan aneh untuk memanipulasi waktu. Bersama Lou, pemain akan menelusuri masa lalu untuk mengubah nasib dunia di masa depan. Cerita Code Vein II menjanjikan perjalanan lintas waktu, di mana setiap keputusan yang diambil akan memengaruhi masa depan dan hubungan antar karakter. Dunia tidak lagi statis; ia bergerak, berubah, dan merespons pilihan pemain.
Bandai Namco memperkenalkan sejumlah karakter baru yang memperkaya narasi. Ada Josée Anjou, “Queen of Solitude” yang pernah memerintah kerajaan bawah laut sebelum ditelan kegelapan. Ada pula Holly Asturias, seorang penyembuh yang dijuluki “Reaper Witch”, membawa nuansa tragis dan misterius ke dalam kisah. Dunia yang mereka tinggali pun kini lebih luas dan beragam. Dari Sunken City yang hancur oleh banjir darah, hingga MagMell Island yang diselimuti kabut abadi, setiap lokasi menyimpan rahasia masa lalu yang menunggu untuk diungkap. Tidak sekadar arena bertarung, setiap tempat di Code Vein II dirancang seperti potongan memori bagian dari kisah besar yang saling terhubung.
Sama seperti pendahulunya, Code Vein II tetap mempertahankan identitas khasnya: sistem drain blood yang memungkinkan pemain menyerap kekuatan musuh untuk membuka kemampuan baru. Namun, kini sistem Blood Codes dikembangkan lebih dalam memberi kebebasan membangun gaya bermain sendiri, baik sebagai petarung jarak dekat, pengguna kekuatan darah, atau pengendali sihir bayangan. Senjata-senjata legendaris yang disebut Jails menambah variasi gaya bertarung, sementara sistem Partner Allies memberi kesempatan bagi pemain untuk memilih rekan dengan kemampuan unik. Setiap partner bukan sekadar pendamping, tapi juga karakter dengan kisah, emosi, dan ikatan yang dapat berubah seiring perjalanan.
Salah satu hal yang paling menarik dari seri ini adalah fitur pembuatan karakter. Di Code Vein II, sistem ini hadir dengan kebebasan ekstrem. Pemain dapat mengatur hampir setiap detail kecil dari penampilan karakter, mulai dari lapisan warna rambut, bentuk bulu mata, hingga kilau mata. Kreator karakter ini bahkan disebut oleh media seperti GamesRadar sebagai “yang paling gila dan mendetail dalam sejarah game anime”. Bandai Namco tampaknya memahami bahwa bagi banyak pemain, identitas karakter bukan hanya soal tampilan, tapi perwujudan diri di dunia fantasi yang mereka jelajahi.
Sekuel ini datang dengan ekspektasi besar. Banyak penggemar berharap Code Vein II memperbaiki kekurangan pendahulunya, terutama soal desain level yang monoton dan sistem build yang terbatas. Kini, dengan kekuatan konsol generasi baru dan pengalaman bertahun-tahun dari Bandai Namco Studios, harapan itu tampaknya bukan sekadar mimpi. Trailer dan cuplikan gameplay menunjukkan dunia yang lebih terbuka, atmosfer yang lebih mendalam, dan animasi pertarungan yang jauh lebih halus. Game ini bukan hanya janji akan aksi yang brutal, tetapi juga kisah emosional tentang waktu, pengorbanan, dan harapan.
Code Vein II bukan hanya tentang bertarung melawan monster, ia tentang menghadapi masa lalu untuk menyelamatkan masa depan. Tentang ikatan darah, kehilangan, dan penebusan di dunia yang terus terpuruk dalam kegelapan. Dengan jadwal rilis yang semakin dekat, para penggemar mulai menghitung hari. Jika semua janji Bandai Namco benar-benar terwujud, maka Code Vein II bisa jadi bukan sekadar sekuel, tapi kelahiran kembali dunia yang sudah lama terkubur dalam bayangan.