infomojokerto.id – Setelah dua musim yang penuh air mata, kehilangan, dan pencarian jati diri, anime To Your Eternity akhirnya kembali dengan musim ketiganya. Serial ini melanjutkan kisah panjang Fushi, makhluk abadi yang terus belajar arti kehidupan melalui cinta, kematian, dan hubungan dengan manusia. Namun kali ini, dunianya berubah total. Musim ketiga membawa Fushi meninggalkan dunia lama yang dipenuhi hutan dan kerajaan menuju dunia modern, tempat manusia hidup di antara gedung-gedung tinggi, jalanan ramai, dan teknologi yang terus berkembang. Inilah babak baru yang disebut “Present World Arc”, masa di mana Fushi harus beradaptasi dengan masyarakat yang hidup cepat dan kompleks, di mana hubungan antar manusia terasa semakin jauh.
Pada dua musim sebelumnya, Fushi berkelana melintasi berbagai zaman dan bertemu banyak orang yang mengubah dirinya: March, Gugu, Tonari, dan Bon. Semua pertemuan itu membentuk sisi kemanusiaan dalam dirinya, mengubahnya dari makhluk kosong menjadi sosok yang memiliki hati. Namun di musim ketiga ini, Fushi menghadapi dunia yang benar-benar berbeda. Dunia modern yang ia masuki bukan hanya dipenuhi teknologi, tapi juga masalah moral dan emosional yang lebih rumit. Bagaimana makhluk abadi seperti dirinya bisa memahami manusia yang hidup dalam zaman serba cepat dan sering kali kehilangan makna hidup?
Teaser yang dirilis menampilkan Fushi berjalan di tengah kota yang padat dan bercahaya neon, dikelilingi orang-orang yang sibuk. Visual ini memperlihatkan kontras yang kuat antara kesunyian abadi dan hiruk-pikuk dunia modern. Tampak pula beberapa karakter baru, seperti seorang gadis dengan seragam sekolah dan seorang anak laki-laki yang tampaknya memiliki ikatan misterius dengannya. Mereka menjadi simbol kehidupan baru Fushi, membawa warna baru dalam perjalanannya di dunia yang terasa asing ini.
Musim ketiga tetap diproduksi oleh Studio Drive bersama Studio Massket. Posisi sutradara kini dipegang oleh Sōta Yokote, sementara Kiyoko Sayama, sutradara musim sebelumnya, berperan sebagai chief director agar atmosfer dan emosi yang khas tetap terjaga. Naskah masih digarap oleh Shinzo Fujita, desain karakter oleh Kōji Yabuno, dan musik oleh Ryo Kawasaki yang dikenal dengan komposisi lembut dan emosional. Lagu pembuka dibawakan oleh grup Perfume, sedangkan lagu penutup digubah oleh Masashi Hamauzu, komposer yang juga berperan dalam musim sebelumnya. Anime ini dijadwalkan tayang mulai 4 Oktober 2025 di saluran NHK General TV di Jepang dan akan tersedia secara global melalui Crunchyroll. Jumlah episodenya diperkirakan sekitar dua puluh episode, sama seperti dua musim sebelumnya.
Jika dua musim pertama menyoroti perjuangan Fushi dalam memahami kematian dan makna hidup di dunia kuno, maka musim ketiga menghadirkan pertanyaan yang lebih dalam: apakah makhluk abadi seperti Fushi masih bisa menemukan tujuan hidup di dunia modern yang cepat berubah? Arc kali ini memperlihatkan upayanya memahami hubungan manusia yang kini terasa lebih dingin dan terpecah. Tidak ada lagi pertempuran melawan Nokker di desa terpencil, tetapi konflik batin yang lebih sunyi antara keabadian dan kesendirian, antara kemajuan dan kehilangan nilai kemanusiaan. Visual kota yang gemerlap akan menjadi simbol dari kebingungan dan pencarian jati diri yang belum selesai.
Para penggemar berharap To Your Eternity Season 3 tetap mempertahankan keindahan yang telah menjadi ciri khasnya: cerita yang menyentuh, musik yang emosional, serta pesan filosofis yang mendalam. Namun di sisi lain, banyak yang menantikan bagaimana tim produksi akan menampilkan konflik eksistensial di dunia modern yang sangat berbeda dari suasana dunia klasik sebelumnya. Karena manga To Your Eternity telah berakhir pada pertengahan 2025, ada kemungkinan besar musim ketiga ini akan mulai mengarah pada penutupan kisah utama. Ini bisa menjadi babak akhir perjalanan Fushi, bagian yang menentukan akhir dari kisah panjang tentang kehidupan, kehilangan, dan makna keabadian.
To Your Eternity Season 3 bukan sekadar kelanjutan cerita, melainkan transformasi. Dunia Fushi kini berubah dari tanah sunyi menjadi kota bercahaya, dari kisah manusia sederhana menjadi refleksi tentang zaman modern dan kemanusiaan yang hilang arah. Bagi penggemar lama, ini adalah kesempatan untuk kembali merasakan kehangatan dan kesedihan yang khas dari serial ini. Bagi penonton baru, ini adalah pintu masuk menuju dunia yang memadukan fantasi dan filosofi, kisah tentang menjadi manusia dalam segala maknanya yang paling dalam.









