Infomojokerto.id – Kebakaran lahan tebu terjadi di belakang Perumahan Grand Kencana Tahap 1, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada Senin malam (13/10/2025).
Peristiwa tersebut berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 00.00 WIB dini hari. Sedikitnya empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan api yang sempat membesar.
Menurut informasi yang dihimpun, lahan tebu yang terbakar merupakan area yang sebenarnya sudah memasuki masa panen, namun belum sempat dipanen oleh pemiliknya.
Meski luas lahan yang terbakar tidak mencapai satu hektare, lokasi kebakaran yang berada tepat di belakang kawasan perumahan membuat warga panik dan khawatir api akan menjalar ke pemukiman.
“Tadi api kelihatan besar sekali dari belakang rumah, kami semua langsung keluar rumah karena takut merambat ke perumahan. Untungnya petugas damkar cepat datang dan api bisa dipadamkan sebelum mengenai rumah,” ujar Heni, salah satu warga Perumahan Grand Kencana Tahap 1.
Sedikitnya terdapat sekitar 50 unit rumah di perumahan tersebut yang letaknya berbatasan langsung dengan area lahan tebu.
“Warga yang belakang rumahnya lahan tebu, semua sudah siap dari A1-A50 paling ujung, menyiapkan peralatan selang air dan membasahi tebu, biar tidak merembet. Kebakaran dari barat, dan lahan tebunya itu sampai utara, jalan desa, jadi itu membuat kawatir,” terangnya.
Kobaran api yang cukup tinggi disertai angin malam membuat suasana semakin mencekam. Beberapa warga bahkan sempat membantu dengan menyiram air dari selang rumah mereka sebelum petugas tiba di lokasi.
Petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Mojokerto bekerja keras hampir tiga jam untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak menyisakan bara yang berpotensi menimbulkan kebakaran susulan.
Hingga api berhasil dikendalikan, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan pada rumah warga.
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara, api muncul akibat pembakaran sisa tebu atau puntung rokok yang dibuang sembarangan di area lahan kering.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi kebakaran lahan, terlebih saat musim kemarau dan menjelang masa panen tebu yang rawan terbakar. Petugas damkar juga mengimbau agar warga segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran di sekitar permukiman.