Kecanduan TikTok Bisa Ganggu Fokus dan Buat Sulit Nyambung dengan Lingkungan Sekitar

Infolamongan.id – Di tengah pesatnya pertumbuhan platform media sosial, TikTok menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Namun, di balik popularitasnya, muncul kekhawatiran dari para ahli dan pendidik tentang efek samping kecanduan TikTok yang semakin mengkhawatirkan.

Fenomena ini bukan hanya berdampak pada waktu produktif pengguna, tetapi juga mulai menunjukkan gangguan serius terhadap kemampuan berpikir, mengolah informasi, dan berinteraksi secara sosial di dunia nyata.

Dampak Kecanduan: Informasi Masuk Tapi Tidak Diproses

Salah satu efek utama dari kecanduan TikTok adalah menurunnya kapasitas perhatian dan kemampuan otak dalam menyaring serta mengolah informasi. Aplikasi ini menyajikan konten video berdurasi pendek yang terus-menerus berganti setiap beberapa detik, sehingga membuat pengguna terbiasa dengan stimulasi cepat dan instan.

“Ketika otak terus-menerus dibombardir oleh potongan informasi yang cepat, ia tidak punya cukup waktu untuk mencerna dan menyimpan informasi tersebut secara mendalam,” jelas psikolog pendidikan Dr. Dian Kartika, M.Psi.

Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan penurunan kemampuan berpikir kritis dan sulit mempertahankan fokus, terutama saat menghadapi tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau percakapan yang mendalam.

Kurang ‘Nyambung’ Saat Berinteraksi Sosial

Selain gangguan kognitif, kecanduan TikTok juga mulai memengaruhi kemampuan sosial pengguna, terutama dalam hal empati dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Tak jarang pengguna yang terlalu sering menatap layar TikTok merasa “terputus” dari dunia nyata. Mereka jadi lebih sulit menangkap nuansa komunikasi langsung, seperti ekspresi wajah, intonasi suara, atau bahasa tubuh lawan bicara.

“Anak-anak sekarang banyak yang canggung ngobrol langsung, tapi lancar banget bikin konten TikTok. Ini bukan sekadar beda cara komunikasi, tapi menunjukkan adanya jarak antara dunia digital dan kenyataan,” kata Triyono, seorang guru SMP di Lamongan.

Gejala Kecanduan TikTok yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala yang bisa menjadi sinyal kecanduan TikTok antara lain:

  • Merasa gelisah atau stres jika tidak membuka aplikasi dalam beberapa jam
  • Menghabiskan lebih dari 3 jam sehari hanya untuk scroll video
  • Sulit fokus saat membaca atau mengikuti pelajaran
  • Lebih suka berinteraksi secara online dibandingkan bertemu langsung
  • Sering merasa linglung atau tidak “nyambung” saat diajak bicara

Langkah Pencegahan dan Edukasi Digital

Psikolog dan pakar digital literacy menyarankan agar penggunaan TikTok dilakukan secara bijak, tidak lebih dari 1 jam per hari, dan diselingi dengan aktivitas di dunia nyata seperti membaca buku, berolahraga, atau berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga.

Pendidikan literasi digital juga penting diterapkan sejak dini, agar pengguna memahami bahwa tidak semua konten di TikTok membawa manfaat. Orang tua dan guru diminta lebih aktif dalam mengedukasi anak tentang konsekuensi konsumsi media sosial secara berlebihan.

Kesimpulan

TikTok bisa menjadi media hiburan dan kreativitas yang positif jika digunakan dengan benar. Namun, jika penggunaannya berlebihan dan tak terkendali, risiko seperti gangguan kognitif, kehilangan koneksi sosial, dan rendahnya empati bisa terjadi.

Memahami bahaya kecanduan TikTok bukan berarti menghindarinya sepenuhnya, melainkan menggunakannya secara seimbang dan sadar, sehingga tetap nyambung dengan dunia digital tanpa kehilangan kendali atas realitas di sekitar kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *