Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) resmi menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025–2029.
Agenda strategis ini digelar pada Jumat pagi di Pendopo Graha Majatama (GMT) dan dibuka langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Gus Barra menegaskan komitmennya dalam memperkuat pelayanan publik berbasis prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi.
Menurutnya, perumusan RPJMD bukan hanya dokumen perencanaan teknokratis, melainkan peta jalan menuju tata kelola pemerintahan yang lebih profesional dan berorientasi pada peningkatan kepercayaan publik.
“Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkomitmen memperkuat pelayanan publik dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi, guna membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah,” tegas Gus Barra.
Lebih lanjut, Gus Barra juga memaparkan arah implementasi Catur Abhipraya Mubarok, yakni empat misi pembangunan strategis yang menjadi fondasi RPJMD.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah program Peduli Guru Santri sebagai bagian dari misi peningkatan kualitas SDM melalui sektor pendidikan dan kesehatan. Program ini akan diluncurkan dalam 100 hari kerja pertama kepemimpinan Gus Barra dan Wakil Bupati M. Rizal Octavian.
Dalam forum Musrenbang tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuroh, turut menyampaikan rekomendasi penting, terutama terkait pengembangan pariwisata berbasis budaya Majapahit. Ia mendorong optimalisasi infrastruktur penunjang, penguatan aktivitas wisata, hingga peningkatan strategi branding daerah.
Menanggapi arah pembangunan yang dirumuskan dalam forum ini, perwakilan STIE Al-Anwar Mojokerto, Latif Syaipudin, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Musrenbang RPJMD yang dinilainya sebagai wadah kolaboratif untuk memperkuat sinergi lintas sektor, terutama dalam aspek pengembangan sumber daya manusia.
“Kami dari STIE Al-Anwar sangat mengapresiasi keterlibatan elemen pendidikan tinggi dalam Musrenbang ini. Sebagai institusi akademik, kami siap berkolaborasi dalam penguatan SDM daerah, baik melalui riset, pemberdayaan masyarakat, maupun kemitraan dengan sektor publik dalam mendukung implementasi program prioritas seperti peningkatan kualitas pendidikan dan inklusi ekonomi,” ujar Latif.
Musrenbang ini turut dihadiri sekitar 250 peserta dari berbagai unsur: pimpinan OPD, Forkopimda, perwakilan Bappeda dari daerah lain, akademisi, tokoh masyarakat, hingga LSM.
Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, menjelaskan bahwa forum ini menjadi bagian krusial dalam penyerapan aspirasi lintas sektor guna mewujudkan pembangunan daerah yang berdaya saing dan inklusif.









