Infomojokerto.id – Sejumlah warga Kabupaten Mojokerto dalam beberapa hari terakhir ramai memperbincangkan soal perubahan kualitas bahan bakar Pertalite yang dirasakan berbeda dari biasanya.
Keluhan tersebut pertama kali mencuat di media sosial, setelah seorang warga mengunggah pengalamannya di grup Facebook “Info Lantas Mojokerto”, mengaku motornya terasa tidak bertenaga setelah mengisi Pertalite di salah satu SPBU di wilayah kota.
“Motor saya biasanya halus, tapi setelah isi Pertalite tadi sore rasanya kayak berat dan suaranya agak kasar. Apa ada yang ngerasain hal yang sama?” tulis akun @Rina_Wahyu dalam unggahan yang kemudian mendapat ratusan komentar dari pengguna lain.
Dari pantauan di kolom komentar, banyak warganet yang mengaku mengalami hal serupa. Beberapa di antaranya menduga bahwa kandungan etanol dalam Pertalite yang mulai diberlakukan dalam program “Bioetanol B35” menjadi penyebab perubahan performa kendaraan.
“Katanya sekarang Pertalite dicampur etanol, mungkin itu yang bikin tarikan motor beda,” tulis salah satu pengguna lain.
Sementara itu, pengelola SPBU di wilayah Kecamatan Puri, membenarkan bahwa beberapa pelanggan sempat menyampaikan keluhan serupa. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya hanya menjual BBM resmi dari Pertamina.
“Kami tidak melakukan campuran apa pun di SPBU. Semua bahan bakar yang datang langsung dari Pertamina. Mungkin memang ada penyesuaian dari pusat terkait program energi baru terbarukan,” ujarnya kepada PR JATIM enggan disebut identitas aslinya (20/10).
Sementara itu, permintaan maaf disampaikan langsung Mars Ega Legowo Putra, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh konsumen yang mengalami ketidaknyamanan atas kejadian ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/10).









